Rabu, 15 Juli 2015

Lelah

Hai. Sepertinya ini kali pertama aku menulis di sini setelah hampir sekian lama. Tugas-tugas di sekolah mulai memeras pikiran dan tenagaku, lalu entah mengapa aku merasa seperti  orang asing di semua tempat, dan untuk semua orang, ditambah lagi, haha. sepertinya ini sudah kisah klasik yang memang selalu kualami; lagi-lagi aku harus memaksa hati untuk pergi dari zona nyamannya.
Aku memang tidak sendiri. Aku cukup menyadari itu. Aku masih percaya bahwa Sang Maha Cinta masih setia menemaniku dan menuntunku; setelah semua yang ku alami dan ku lalui. Di samping itu memang banyak orang yang selalu berkata "sabar" atau "aku tau kamu kuat" "sekar kok cengeng". Tapi entah mengapa aku tetap merasa aku sendirian.
Haha. Sakit rasanya. selalu mengerahkan usaha terbaik dalam SEGALA hal, untuk SEMUA orang, namun sejatinya kamu tidak akan pernah menjadi "cukup" baik untuk semua orang. Tidak akan pernah ada yang tau bagaimana rasanya menjadi aku. Bagaimana payah nya aku yang selalu berusaha untuk semua orang. 
Ibu pernah menasihatiku "Jika dunia dan seisinya selalu salah dan tidak sesuai dengan keinginanmu, mungkin ini waktunya kamu yang menyesuaikan diri dengan dunia dan seisinya.". Apa mungkin? Apa aku yang selalu salah? Apa semua ini terjadi karena kecerobohan dan ketidaksempurnaanku sebagai anak, sebagai teman, sebagai kekasih; sebagai seorang yang hidup di dunia ini?
Mungkin benar, ini semua salahku. Aku tidak pernah menjadi cukup baik, mungkin aku tidak sesempurna apa yang orang-orang harapkan, mungkin aku masih terlalu lemah untuk memuaskan keinginan orang-orang. 
Tetapi jujur. Aku lelah. Aku ingin selalu kuat tetapi aku tidak munafik, aku tidak naif. Mustahil.
Ya Tuhan aku lelah, aku lelah menjaga perasaan semua orang yang bahkan tak pernah menyempatkan diri untuk menjaga perasaanku. Ya Tuhan aku lelah, aku lelah selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk orang-orang padahal tidak ada yang bahkan mencoba untuk melakukan hal yang "baik" kepadaku. Ya Tuhan aku lelah, aku lelah memendam semua perasaan ini sendiri. Aku rindu Engkau, Ya Tuhan. Aku sudah terlalu lelah untuk bersembunyi, aku sudah terlalu bosan menyimpan semua tangis dan raungan ini. Sudah berlarut-larut Ya Tuhan. Aku lelah, benar-benar lelah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar